Assalamu'alaikum Wr . Wb
Selamat
Sore , Selamat Pagi , Selamat Siang , Selamat Malam Semua, Apa kabar ?
Moga Sehat - sehat :) kali ini Saya ingin membagikan info yaitu
Sejarah Marga Datukramat ( Sejarah DATUK KARAMA )
yg banyak dicari teman - teman ku atau saudaraku, Saya juga Mempunyai
Fam / Marga Datukramat, Datukramat Bermula dari seorang Ulama yg bernama
DATUK KARAMA .
Langsung Saja Disimak Saudaraku :
DATUK KARAMA
Datuk Karama atau Syekh Abdullah Raqie adalah seorang ulama Minangkabau
yang pertama kali menyebarkan agama Islam ke Tanah Kaili atau Bumi
Tadulako, Sulawesi Tengah pada abad ke-17. Awal kedatangan Syekh
Abdullah Raqie atau Datuk Karama di Tanah Kaili bermula di Kampung Lere,
Lembah Palu (Sulawesi Tengah) pada masa Raja Kabonena, Ipue Nyidi
memerintah di wilayah Palu. Selanjutnya Datuk Karama melakukan syiar
Islam-nya ke wilayah-wilayah lainnya di lembah Palu yang dihuni oleh
masyarakat Suku Kaili. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Palu, Donggala,
Kulawi, Parigi dan daerah Ampana.
Syiar Islam
Seperti
beberapa masyarakat lainnya di nusantara, pada masa itu masyarakat suku
Kaili juga masih menganut kepercayaan animisme/dinamisme yang mereka
sebut "tumpuna", dimana mereka mempercayai adanya makhluk yang menunggui
benda-benda yang dianggap keramat. Namun dengan metode dan pendekatan
yang persuasif serta wibawa dan kharismanya yang tinggi, syiar Islam
yang dilakukan Datuk Karama melalui ceramah-ceramah pada upacara-upacara
adat suku tersebut akhirnya secara perlahan dapat diterima oleh raja
dan masyarakat Kaili. Perjuangan Datuk Karama akhirnya berhasil mengajak
Raja Kabonena, Ipue Nyidi beserta rakyatnya masuk Islam, dan dikemudian
hari Ipue Nyidi dikenang sebagai raja yang pertama masuk Islam di
Lembah Palu.
Datuk Karama atau Syekh Abdullah Raqie tak kembali
lagi ke Minangkabau. Sampai akhir hayatnya, dia dan keluarganya beserta
pengikutnya terus menyampaikan syiar Islam di Lembah Palu, Tanah Kaili,
Sulawesi Tengah.
Makam
Setelah wafat, jasad Datuk
Karama dimakamkan di Kampung Lere, Palu (Kota Palu sekarang). Makam
Syekh Abdullah Raqie atau Datuk Karama kemudian hari menjadi Kompleks
Makam Dato Karama dan berisi makam istrinya yang bernama Intje Dille dan
dua orang anaknya yang bernama Intje Dongko dan Intje Saribanu serta
makam para pengikut setianya yang terdiri dari 9 makam laki-laki, 11
makam wanita, serta 2 makam yang tidak ada keterangan di batu nisannya.
Duet Datuk di Tanah Sulteng
Bagi masyarakat Sul-Teng, berziarah ke makam orang-orang yang berilmu
agama tinggi tentu hal yang lumrah dilakukan seperti yang dilakukan
orang-orang dimanapun. Termasuk ke makam Datuak Karamah dan Datuak
Mangaji. Kedua perantau Minang yg pedagang dan juga ulama ini
menyebarkan agama islam di tanah Kaili (Datuak Karamah) dan Parigi
(Datuak Mangaji).
Entah bagaimana mulanya spt dituturkan turun
temurun oleh tetua-tetua setempat, dikatakan bahwa Datuk Karamah datang
ke tanah Kaili hanya dengan menggunakan selembar sajadah. Saya kira
cerita ini diluar nalar yang bisa diterima akal sehat dimana jaman itu
belum ada pesawat terbang, wallahualam.
Berikut cerita yang saya dapat saya rangkumkan:
Satu hal yang sangat penting penyebaran Islam di Tanah Kaili (lembah
Palu) disebarkan oleh Datuak Karamah, seorang pedagang Muslim dari
Minangkabau, selanjutnya ditambahkan bahwa di Parigi (sebuah kota kecil
dekat teluk Tomini) penyebaran Islam dilakukan oleh Datuak Mangaji, yang
telah bersama-sama masyarakat lokal melawan Portugis yang mencoba
membuat benteng disitu….
Diceritakan oleh tetua-tetua Kaili bahwa
dulu Datuak Karamah tiba di tanah kaili hanya dengan selembar Sajadah,
kemudian beliau menyiarkan Islam dengan cara menunjukan kekeramatannya
melalui uji ilmu dengan Raja lokal-PUE BONGO, dimana datuk Karamah
berhasil menundukan hati mereka. Karena ke-karomahan-nya inilah dia
dipanggil Datu Karamah.
Dikatakan juga Datuak Karamah akhirnya
kawin dengan salah seorang putri Raja Kaili tersebut yang sekarang
beranak pinak di kampung LERE, dekat Kota Palu. Sementara itu makam
Datuak Karamah telah dibenahi pula, di pagar, di atap dengan kontruksi
rumah Gadang khas Minang dan dijadikan sebagai cagar budaya oleh
pemerintah setempat. Untuk penghormatan kepada jasa beliau Perguruan
Tinggi Islam di Palu dinamakan “IAIN DATU KARAMAH”.
Sangat
banyak peninggalan yang dibuat oleh Datuak tersebut, misalnya alat musik
tradisional Kaili yang disebut KUKULA, itu sama dengan TALEMPONG di
Sum-Bar, yang menurut tetua kaili juga merupakan peninggalan sang
Datuak.
Setelah periode Datuak Karamah, Islam selanjutnya
dikembangkan oleh SIS AL JUFRI, seorang keturunan Arab, Hadramaud, yang
sekarang terdapat perguruan Al-Khairat yang massanya sampai ke Ternate
(termasuk Fadel Muhammad, Gubernur Gorontalo pernah sekolah di SMP
Alkhairat Palu)..
Kaitan lainnya antara Minangkabau dengan Tanah
kaili adalah : Gubernur Sulawesi Tengah adalah perantau Minang bernama
ANWAR DATUAK RANGKAYO BASA NAN KUNIANG, setelah MUNAFRI, yang juga orang
Minang. Kemudian pendiri UNIVERSITAS TADULAKO Palu berkat jasa seorang
Minang bernama Drh. NAZRI GAYUR dt NAN HITAM tahun 1960-an. Yang lainnya
adalah RAJO TIANGSO salah satu fam (marga) terkenal di Palu juga
merupakan keturunan Minang, yang berkerja di “DINAS PU”-nya zaman
Belanda. Menurut turunan beliau, dimana beliaulah orang yang pertama
membuka jalan raya Palu-Parigi di waktu Zaman Belanda.
Semoga dengan Artikel ini para sahabat dan saudaraku bisa tau tentang
Sejarah Marga Datukramat .Hanya itu yg bisa saya sampaikan . Akhir kata .
Makam Dato Karama
Seorang juru kunci
membimbing pengunjung di Makam Dato Karama, di Palu, Jumat (29/11). Dato Karama
dikenal sebagai ulama asal Sumatera Barat yang pertama kali menyebarkan agama
Islam ke Tanah Kaili, Palu, Sulawesi Tengah pada abad ke-17. Di komplek makam
yang terletak di Jalan Rono, Kelurahan Lere ini, juga terdapat makam istri Dato
Karamah Intje Dille, dua orang anaknya Intje Dongko dan Intje Saribanu, serta
makam para pengikut setianya yang terdiri dari 9 makam laki-laki, 11 makam
wanita, serta 2 makam yang tidak ada keterangan di batu nisannya. (FOTO
ANTARASulteng/M Taufan SP Bustan/13)
Sabtu, 30 November 2013 13:32 WIB
Wassalamu'alaikum Wr . Wb
Tag :
Sejarah
Marga Datukramat , Sejarah Datukramat , Fam Datukramat , Sejarah
Leluhur Datukramat , Sejarah Datuk Karamah , Penyiar Agama Islam Pertama
Di Palu , Datuk Karamah , Profil Datuk Karamah , Leluhurnya Datukramat,
Ulama sakti asal minang , Darimana Datukramat,
Jangan Sungkan-sungkan ya untuk berkomentar, berkomentarlah yg baik tanpa menspam .
0 comments:
Post a Comment